Jakarta – Usai direvitalisasi, Kota Lama Kesawan kini tampil menjadi lebih menarik. Tidak hanya menjadikannya sebagai ikon baru kota Medan, revitalisasi yang dilakukan Pemerintah Kota Medan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga mengembalikan Kesawan sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan.
Kawasan yang pada masa kolonial Belanda sebagai pusat aktivitas ekonomi itu kian ramai dikunjungi masyarakat, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Naiknya jumlah pengunjung, ikut mendorong peningkatan pendapatan warga yang membuka usaha di kawasan Kota lama Kesawan.
Hal ini seperti yang diungkapkan Ulil (30), pekerja Pojok Kesawan Kafe. Dia mengatakan pasca revitalisasi Kota Lama Kesawan, penghasilan usaha yang dilakoninya melonjak cukup drastis.
Baca juga : Untuk Beli Narkoba 5 Pria Ini Membegal Dengan Airsoft Gun ke Ojol di Jakbar Langsung Dibekuk Polisi
“Setelah revitalisasi omzet penjualan kami mencapai Rp 2 juta – Rp 3 juta per hari, terutama saat akhir pekan. Sebelum revitalisasi, omzet kami hanya Rp 500 ribu perhari,” kata Ulil dalam keterangan tertulis, Rabu (9/10/2024).
Dia pun mengapresiasi program revitalisasi yang diinisiasi Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Medan H Aulia Rachman. Menurutnya saat ini semakin bertambah warga yang ingin membuka usaha di kawasan Kota Lama Kesawan pasca dilakukannya revitalisasi tersebut.
“Sekarang banyak yang sudah membuka usaha di kawasan Kota Lama Kesawan ini. Jadi, kami sangat mengapresiasi dilakukannya revitalisasi ini,” ungkapnya.
Diketahui, selain menikmati keindahan wajah baru Kesawan, para pengunjung juga menjadikannya sebagai wisata instagramable karena memiliki spot-spot foto yang sangat menarik dengan mengusung nuansa vintage.
Apalagi ketika weekend maupun hari libur, pengunjung Kota Lama Kesawan lebih ramai. Termasuk, sejumlah komunitas yang ada di Kota Medan juga menjadikan kawasan yang dulunya dikenal sebagai Pecinan di Kerajaan Melayu Deli ini sebagai tempat tongkrongan mereka.
Di sisi lain, pedagang lainnya Fadli (28) juga mengungkapkan adanya kenaikan pendapatan pasca revitalisasi Kota Lama Kesawan. Meski ia tidak menyebutkan secara spesifik berapa besar nilai peningkatan penjualan.
“Setiap akhir pekan, banyak orang yang berolahraga dan mengunjungi kawasan ini. Ketika selesai bersepeda atau berjalan kaki, mereka juga mampir ke tempat kami untuk menghilangkan lelah,” jelas Fadli yang merupakan pekerja Warkop Agam.
Baca juga : Duo Maling Gagal di Jakut Dikeroyok Warga hingga Nyaris Telanjang
Sementara itu menurut Agnes (21), salah seorang pengunjung menilai tampilan Kota Lama Kesawan kini semakin lebih cantik dan menawan, sehingga mengundang banyak warga, termasuk wisatawan lokal maupun mancanegara datang. Hal ini, jelasnya, karena banyak spot foto dan lokasi nongkrong ditemui.
“Bahkan, malam hari wajah Kota Lama Kesawan terlihat lebih menarik sehingga mengundang lebih banyak lagi pengunjung yang datang. Ditambah lagi di seputaran Kota Lama Kesawan banyak ditemui pedagang angkringan yang menjual beraneka ragam kuliner,” papar Agnes.